Jumat, 02 Oktober 2015

KONDISI EKONOMI INDONESIA

Direktur Dana Moneter Internasional (IMF), Christine Lagarde, memuji perekonomian Indonesia yang dianggap mampu bertahan dari krisis di tengah pelemahan rupiah dan pelambatan ekonomi dunia.
Di masa lalu pujian seperti itu mungkin besar artinya mengingat ketergantungan Indonesia pada bantuan IMF, namun apakah Indonesia masih membutuhkan IMF seperti di masa lalu?
Pengamat ekonomi menilai kondisi ekonomi Indonesia jauh lebih baik dibandingkan saat krisis 1998-1999, sehingga tak memerlukan pinjaman dana dari IMF.
Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menjelaskan kondisi ekonomi saat ini relatif sehat untuk menghadapi goncangan ekonomi.
“Sekarang budget kalaupun defisit bertambah, kita masih relatif sehat di bawah rasio yang 3% misalnya, defisit pemerintah pusat saja masih di bawah 2,5% bahkan sekarang mungkin lebih rendah. Kalau kita lihat dari utang luar negeri sekarang, masih aman-aman saja, cadangan devisa masih cukup baik. Cadangan devisa kita masih di atas dari enam bulan impor yang jauh dari level IMF yang cuma tiga bulan impor,” jelas Andry.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih diatas 4%, dengan inflasi 7,26%, jika dibandingkan dengan masa krisis 1998 lalu, ketika pertumbuhan ekonomi Indonesia -13,1% sementara inflasi mencapai 82,4 %.
Andry juga menilai kondisi negara Asia, termasuk Indonesia, relatif kuat dewasa ini.
Hal tersebut terlihat dari sumber pertumbuhan ekonomi dunia itu yang berada di kawasan Asia, dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dialami India, Cina, Filipina dan juga Indonesia.
Menurut Andry, perekonomian Indonesia dan negara-negara Asia itu lebih kuat dibandingkan Eropa seperti Yunani dan juga Brasil.

IMF puji Indonesia

Kunjungan IMF ditengah pelemahan rupiah ini sempat diartikan sejumlah kalangan Indonesia akan kembali berutang kepada lembaga donor internasional tersebut.
Namun yang pasti, Indonesia mendapat pujian.
Direktur IMF Christine Lagarde menyampaikan pujian ini dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana merdeka Jakarta pada Selasa (01/09).
Rupiah
Image captionNilai tukar rupiah melemah dan sempat mencapai titik terendah sejak 17 tahun lalu.
Lagarde menyatakan IMF yakin Indonesia memiliki kesiapan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya dalam menghadapi goncangan ekonomi dan sektor keuangan karena pengalaman di masa lalu dan penyangga ekonomi yang kuat.
“Indonesia memiliki ekonomi yang kuat, banyak perubahan yang telah dilaksanakan di bawah kepemimpinan Anda Pak Presiden, korupsi telah diperangi, teknologi digunakan untuk membangun keselamatan bagi masyarakat, dan fokus pada infratruktur dan pendidikan dapat digunakan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia,” jelas Lagarde
Dalam pertemuan yang berlangsung kurang dari satu jam juga dibahas mengenai kesediaan Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan rutin IMF-Bank Dunia di Nusa Dua Bali pada Oktober 2018.
Presiden Jokowi menegaskan tidak akan membahas pinjaman utang dengan IMF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar